DARAH DAN BEKAM:
Darah merupakan cairan kehidupan, tanpanya kita akan binasa
dan mati.
Apabila darah tercampur dengan polusi dan endapan, atau
prosentase zat yang larut di dalamnya terganggu, seperti hormon, lemak, garam,
dan zat-zat kimiawi lainnya, maka tubuh akan mengalami berbagai bentuk gangguan
kesehatan.
Darah pun mempunyai berbagai fungsi di dalam tubuh manusia,
yang merupakan alat transformasi, dan mempertahankan lingkungan dalam tubuh
agar terjadi Konstan ( Hemcostastis ) dan berperan penting pada pertahanan
tubuh terhadap benda-benda asing.
Darah terbentuk dari sejumlah unsur dasar. Pertama , sel-sel
darahmerah. Ia mengandung materi berwarna yang disebut hemoglobin .
Materi inilah yang menjaga agar darah tetap berwarna merah
khas.Materi ini dapat dengan mudah bersatu dengan oksigen saat darah mengalir
di paru-paru, kemudian mendistribusikannya ke seluruh sel tubuh saat darah
melalui organ-organ tubuhnya.
Jumlah sel darah merah sekitar lima juta sel dalam setiap 1 mikron liter/ul
darah. Usia sel darah merah mampu bertahan hingga sekitar seratus dua puluh
hari, kemudian setelah itu dihancurkan di dalam liver dan limpa, dan diganti
dengan sel-sel baru sumsum tulang merah.
Kedua, sel-sel darah putih.
Unsur ini pada dasarnya menjalankan fungsi menjaga tubuh
dari serangan kuman dan mikrobakteri.
Jumlahnya bisa mencapai 4500-9000 sel dalam setiap satu
mikron liter/ul darah.
Sel-sel darah putih diproduksi di dalam sumsum tulang, limpa
dan kelenjar limpa. Umurnya diperkirakan mencapai sekitar lima belas hari.
Ketiga, lempengan darah, yaitu zat yang berbentuk lempengan
kecil. Jumlah sekitar seperempat juta lempengan 1 mikron liter/ul darah. Ia
juga diproduksi di dalam sumsum tulang.
Lempengan darah memiliki fungsi yang besar. Ia
mengkonsentrasi untuk menutup luka apapun pada pembuluh darah. Dengan demikian,
tubuh terjaga dari bahaya pendarahan. Maksudnya, dengan tidak adanya
lempengan-lempengan darah ini, tubuh akan mengalami pendarahan sehingga
seseorang mati akibat tidak terbentuknya pembekuan darah.
Keempat, cairan plasma, yaitu getah bening dan tak berwarna
yang mengandung zat-zat gula, albumin, lemak, garam, dan lain-lain, yang
berfungsi mendistribusikan darah kepada jaringan tubuh untuk memberinya
nutrisi, kemudian mengangkut dari jaringan ini, semua pembuangan akibat proses
pembakaran menuju organ-organ khusus dengan mengeluarkan pembuangan-pembuangan
dan
membersihkan tubuh darinya.
Di dalam getah ini ikut larut sel darah merah, sel darah
putih, sel lempengan darah.
TENTANG DARAH YG “BERMASALAH “
Satu kelompok medis melakukan uji laboratoris terhadap darah
bekam. Anehnya, mayoritas sel darah merah pada darah bekam telah berusia tua
dan abnormal. Jumlah sel darah putih relatif terbatas. Dengan demikian,
seolah-olah bekam dapat menjaga sel-sel darah yang alami (natural) dan
membersihkan sel-sel yang abnormal. Interferon Bertambah Setelah Bekam
Seorang dokter berkebangsaan Perancis memuji efektivitas
bekam!
Prof. Canteil menemukan kenyataan aneh dari kajian
labotariumnya terhadap darah bekam dan darah venous pada beberapa individu yang
dibekam. Ia menemukan bahwa kemampuan darah putih untuk memproduksikan
interferon bertambah sepuluh kali lipat setelah operasi bekam dibanding
kemampuannya untuk memproduksi interferon dalam darah individu-individu yang
tidak di bekam.
DAN INI BERARTI,.........
Interferon merupakan zat protein yang di produksi sel-sel
darah putih. Ia memiliki reaksi yang kuat terhadap virus-virus yang menyerang
tubuh.
Bertambahnya interferon berarti bertambahnya
kekebalan tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Zat ini (
interferon ) digunakan dalam bentuk sintesis untuk menerapi sakit hepatitis
virus dan penyakit AIDS.
Organ Kekebalan Tubuh semakin Kuat Setelah Bekam
Bekam mampu menstimulasi sumsum tulang! Melalui kajian
labotarium, terbukti bahwa jumlah sel darah putih meningkat setelah dilakukan
bekam. Para peneliti menafsirkan, hal tersebut
dengan terjadinya vitalitas sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah putih
setelah dilakukan bekam.
Seolah-olah ia bangun dan lepas dari keletihannya setelah
darah terbebas dari berbagai endapan, ekskresi , dan campuran abnormal yang
keluar bersama darah bekam.
Muhammad Amin Syaikhu seorang ilmuwan Damaskus dalam artikel
ilmiahnya, yang sangat menarik tentang bekam dan rahasia umum tentang mekanisme
kesembuhan yang di peroleh dari praktek bekam yaitu terletak pada
dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi
dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi
berbagai penyakit
Untuk mengungkap makna “membersihkan tubuh dari darah
rusak”, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari titik-
titik bekam
(yaitu tengkuk/ kahil ) secara laboratoris dan mengomparasikannya
dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah dibekam
berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah tersebut dilihat dari
hasil penelitian
laboratorium darah terhadap bekam.
Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai
berikut :
1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah
putih ( lekosit ) yang ada di dalam darah biasa. Itu terlihat dalam seluruh
kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Yang menunjukkan keanehan adalah
ketika darah keluar tanpa
disertai keluarnya sel-sel darah putih, ini menunjukkan
bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem
kekebalan.
2. Adapun menyangkut eritrosit (sel darah merah), semua sel
darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel tersebut tidak mampu
melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda
dan aktif.
Ini menunjukkan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah
merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya tetap
mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd (pengeluaran
darah dengan mencoblos pembuluh vena)
menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat
bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.
3. Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam
darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil
mengeluarkan semua kotoran, sisa dan endapan darah sehingga mendorong kembali
aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.
4. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali
(550-1100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang
ada dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam
sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang
baru.
Unsur besi terdapat di dalam tubuh manusia dalam kondisi
yang berbeda-beda. Ada
yang merupakan unsur-unsur panas yang bisa menyebabkan terhambatnya aktivitas
sel- sel sehingga mengurangi imunitasnya terhadap virus.
Karena itu, ditemukan kasus bahwa para pasien yang di dalam
darah mereka ditemukan kadar besi yang tinggi, reaksi mereka terhadap
pengobatan lebih lambat
dibandingkan orang lain. Kemudian berbagai riset membuktikan
bahwa pembuangan sebagian darah dari para pasien tersebut secara berulang-ulang
akan membantu pemulihan kadar penolakannya terhadap pengobatan, sedangkan bekam
merupakan salah satu metode untuk mengeluarkan dan membersihkan darah.
Dengan demikian bekam dalam pengobatan modern juga digunakan
untuk mengobati banyak penyakit, diantaranya tekanan darah, infeksi pembuluh
jantung, meringankan penyakit angina pektoris (nyeri dada yang sangat karena
iskemik dari otot jantung),
infeksi selaput dalam jantung, penyakit paru-paru, batang
tenggorokan, penyakit pusing, mata, rematik akut, dan berbagai penyakit akut
lainnya seraya mereka akui bahwa bekam memiliki keistimewaan besar, yaitu bahwa
ia tidak menimbulkan efek samping. Hal ini disebutkan dan sangat populer di
Eropa, khususnya di Jerman dimana ada beberapa perusahaan medis di sana memproduksi alat-alat
khusus untuk peralatan bekam, seperti perusahaan Aitienge (Jerman).
DR. Ali Muhammad Muthowi, beliau adalah dekan pertama pada
Fakultas kedokteran Al-Azhar dan ahli radiologi dan tumor mengatakan tentang
bekam, bekam merupakan pengobatan yang populer dan banyak digunakan di Mesir
hingga sekarang. Ia memiliki landasan ilmiah yang cukup di kenal, yaitu bahwa
organ-organ dalam tubuh berhubungan dengan bagian-bagian tertentu pada kulit
manusia di titik masuk saraf yang mensuplai makanan kepada organ-organ tersebut
di saraf tulang belakang.
Dengan adanya hubungan ini, maka rangsangan apapun yang
diarahkan pada kulit manapun pada bagian tubuh ini, akan mempengaruhi
organ-organ internal yang berhubungan dengan bagian kulit ini.
Teori ini sama dengan yang digunakan untuk pengobatan ‘tusuk
jarum’ ( akupunktur) Cina untuk mengobati penyakit-penyakit ini.
Beliau mengatakan, dengan mengenal peta pembagian saraf pada
kulit dan pada organ-organ internal, bisa diketahui bagian-bagian kulit yang
bisa digunakan berbekam untuk memperoleh pengaruh
medis yang diharapkan.
Perbedaannya dalam tusuk jarum ( akupuntur ), yang
dihasilkan hanyalah rangsangan terhadap titik- titik saraf, sedangkan Dalam
bekam, selain dihasilkan rangsangan
pada titik-titik saraf, juga terjadi pergerakan aliran darah
dan rangsangan terhadap organ-organ kekebalan tubuh.
Oleh karena itu inilah kelebihan pengobatan bekam yang
memiliki 5 tahapan dalam metode pengobatannya yang tidak di miliki oleh
pengobatan launnya. (Wihndri Martsuka Abu Dawud)
Untuk
info Terapi Bekam dan Herbal hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source: