Senin, 09 November 2015

Darah dan Bekam


DARAH DAN BEKAM:

Darah merupakan cairan kehidupan, tanpanya kita akan binasa dan mati.
Apabila darah tercampur dengan polusi dan endapan, atau prosentase zat yang larut di dalamnya terganggu, seperti hormon, lemak, garam, dan zat-zat kimiawi lainnya, maka tubuh akan mengalami berbagai bentuk gangguan kesehatan.

Darah pun mempunyai berbagai fungsi di dalam tubuh manusia, yang merupakan alat transformasi, dan mempertahankan lingkungan dalam tubuh agar terjadi Konstan ( Hemcostastis ) dan berperan penting pada pertahanan tubuh terhadap benda-benda asing.

Darah terbentuk dari sejumlah unsur dasar. Pertama , sel-sel darahmerah. Ia mengandung materi berwarna yang disebut hemoglobin .

Materi inilah yang menjaga agar darah tetap berwarna merah khas.Materi ini dapat dengan mudah bersatu dengan oksigen saat darah mengalir di paru-paru, kemudian mendistribusikannya ke seluruh sel tubuh saat darah melalui organ-organ tubuhnya.

Jumlah sel darah merah sekitar lima juta sel dalam setiap 1 mikron liter/ul darah. Usia sel darah merah mampu bertahan hingga sekitar seratus dua puluh hari, kemudian setelah itu dihancurkan di dalam liver dan limpa, dan diganti dengan sel-sel baru sumsum tulang merah.

Kedua, sel-sel darah putih.
Unsur ini pada dasarnya menjalankan fungsi menjaga tubuh dari serangan kuman dan mikrobakteri.
Jumlahnya bisa mencapai 4500-9000 sel dalam setiap satu mikron liter/ul darah.

Sel-sel darah putih diproduksi di dalam sumsum tulang, limpa dan kelenjar limpa. Umurnya diperkirakan mencapai sekitar lima belas hari.

Ketiga, lempengan darah, yaitu zat yang berbentuk lempengan kecil. Jumlah sekitar seperempat juta lempengan 1 mikron liter/ul darah. Ia juga diproduksi di dalam sumsum tulang.

Lempengan darah memiliki fungsi yang besar. Ia mengkonsentrasi untuk menutup luka apapun pada pembuluh darah. Dengan demikian, tubuh terjaga dari bahaya pendarahan. Maksudnya, dengan tidak adanya lempengan-lempengan darah ini, tubuh akan mengalami pendarahan sehingga seseorang mati akibat tidak terbentuknya pembekuan darah.

Keempat, cairan plasma, yaitu getah bening dan tak berwarna yang mengandung zat-zat gula, albumin, lemak, garam, dan lain-lain, yang berfungsi mendistribusikan darah kepada jaringan tubuh untuk memberinya nutrisi, kemudian mengangkut dari jaringan ini, semua pembuangan akibat proses pembakaran menuju organ-organ khusus dengan mengeluarkan pembuangan-pembuangan dan
membersihkan tubuh darinya.

Di dalam getah ini ikut larut sel darah merah, sel darah putih, sel lempengan darah.

TENTANG DARAH YG “BERMASALAH “
Satu kelompok medis melakukan uji laboratoris terhadap darah bekam. Anehnya, mayoritas sel darah merah pada darah bekam telah berusia tua dan abnormal. Jumlah sel darah putih relatif terbatas. Dengan demikian, seolah-olah bekam dapat menjaga sel-sel darah yang alami (natural) dan membersihkan sel-sel yang abnormal. Interferon Bertambah Setelah Bekam

Seorang dokter berkebangsaan Perancis memuji efektivitas bekam!
Prof. Canteil menemukan kenyataan aneh dari kajian labotariumnya terhadap darah bekam dan darah venous pada beberapa individu yang dibekam. Ia menemukan bahwa kemampuan darah putih untuk memproduksikan interferon bertambah sepuluh kali lipat setelah operasi bekam dibanding kemampuannya untuk memproduksi interferon dalam darah individu-individu yang tidak di bekam.

DAN INI BERARTI,.........

Interferon merupakan zat protein yang di produksi sel-sel darah putih. Ia memiliki reaksi yang kuat terhadap virus-virus yang menyerang tubuh.

Bertambahnya interferon berarti bertambahnya
kekebalan tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Zat ini ( interferon ) digunakan dalam bentuk sintesis untuk menerapi sakit hepatitis virus dan penyakit AIDS.

Organ Kekebalan Tubuh semakin Kuat Setelah Bekam
Bekam mampu menstimulasi sumsum tulang! Melalui kajian labotarium, terbukti bahwa jumlah sel darah putih meningkat setelah dilakukan bekam. Para peneliti menafsirkan, hal tersebut dengan terjadinya vitalitas sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah putih setelah dilakukan bekam.

Seolah-olah ia bangun dan lepas dari keletihannya setelah darah terbebas dari berbagai endapan, ekskresi , dan campuran abnormal yang keluar bersama darah bekam.

Muhammad Amin Syaikhu seorang ilmuwan Damaskus dalam artikel ilmiahnya, yang sangat menarik tentang bekam dan rahasia umum tentang mekanisme kesembuhan yang di peroleh dari praktek bekam yaitu terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit
Untuk mengungkap makna “membersihkan tubuh dari darah rusak”, sebuah tim laboratorium telah meneliti darah yang keluar dari titik- titik bekam
(yaitu tengkuk/ kahil ) secara laboratoris dan mengomparasikannya dengan darah pembuluh biasa pada sejumlah besar orang yang telah dibekam berdasarkan prinsip-prinsip bekam yang benar, serta darah tersebut dilihat dari hasil penelitian
laboratorium darah terhadap bekam.

Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai
berikut :

1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih ( lekosit ) yang ada di dalam darah biasa. Itu terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Yang menunjukkan keanehan adalah ketika darah keluar tanpa
disertai keluarnya sel-sel darah putih, ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.

2. Adapun menyangkut eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif.

Ini menunjukkan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd (pengeluaran darah dengan mencoblos pembuluh vena)
menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.

3. Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.

4. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.

Unsur besi terdapat di dalam tubuh manusia dalam kondisi yang berbeda-beda. Ada yang merupakan unsur-unsur panas yang bisa menyebabkan terhambatnya aktivitas sel- sel sehingga mengurangi imunitasnya terhadap virus.

Karena itu, ditemukan kasus bahwa para pasien yang di dalam darah mereka ditemukan kadar besi yang tinggi, reaksi mereka terhadap pengobatan lebih lambat
dibandingkan orang lain. Kemudian berbagai riset membuktikan bahwa pembuangan sebagian darah dari para pasien tersebut secara berulang-ulang akan membantu pemulihan kadar penolakannya terhadap pengobatan, sedangkan bekam merupakan salah satu metode untuk mengeluarkan dan membersihkan darah.

Dengan demikian bekam dalam pengobatan modern juga digunakan untuk mengobati banyak penyakit, diantaranya tekanan darah, infeksi pembuluh jantung, meringankan penyakit angina pektoris (nyeri dada yang sangat karena iskemik dari otot jantung),
infeksi selaput dalam jantung, penyakit paru-paru, batang tenggorokan, penyakit pusing, mata, rematik akut, dan berbagai penyakit akut lainnya seraya mereka akui bahwa bekam memiliki keistimewaan besar, yaitu bahwa ia tidak menimbulkan efek samping. Hal ini disebutkan dan sangat populer di Eropa, khususnya di Jerman dimana ada beberapa perusahaan medis di sana memproduksi alat-alat khusus untuk peralatan bekam, seperti perusahaan Aitienge (Jerman).

DR. Ali Muhammad Muthowi, beliau adalah dekan pertama pada Fakultas kedokteran Al-Azhar dan ahli radiologi dan tumor mengatakan tentang bekam, bekam merupakan pengobatan yang populer dan banyak digunakan di Mesir hingga sekarang. Ia memiliki landasan ilmiah yang cukup di kenal, yaitu bahwa organ-organ dalam tubuh berhubungan dengan bagian-bagian tertentu pada kulit manusia di titik masuk saraf yang mensuplai makanan kepada organ-organ tersebut di saraf tulang belakang.

Dengan adanya hubungan ini, maka rangsangan apapun yang diarahkan pada kulit manapun pada bagian tubuh ini, akan mempengaruhi organ-organ internal yang berhubungan dengan bagian kulit ini.

Teori ini sama dengan yang digunakan untuk pengobatan ‘tusuk jarum’ ( akupunktur) Cina untuk mengobati penyakit-penyakit ini.

Beliau mengatakan, dengan mengenal peta pembagian saraf pada kulit dan pada organ-organ internal, bisa diketahui bagian-bagian kulit yang bisa digunakan berbekam untuk memperoleh pengaruh
medis yang diharapkan.

Perbedaannya dalam tusuk jarum ( akupuntur ), yang dihasilkan hanyalah rangsangan terhadap titik- titik saraf, sedangkan Dalam bekam, selain dihasilkan rangsangan
pada titik-titik saraf, juga terjadi pergerakan aliran darah dan rangsangan terhadap organ-organ kekebalan tubuh.

Oleh karena itu inilah kelebihan pengobatan bekam yang memiliki 5 tahapan dalam metode pengobatannya yang tidak di miliki oleh pengobatan launnya. (Wihndri Martsuka Abu Dawud)

Untuk info Terapi Bekam dan Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar