Tampilkan postingan dengan label Mati Akibat Merokok. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mati Akibat Merokok. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 November 2015

Zat Babi Ada dalam Sebatang Rokok.


Merokok Berarti Menghisap Babi

Kabar penting ini harus dicamkan bagi para perokok yang alergi terhadap fatwa haram merokok. Sebuah penelitian ilmiah mengungkap, bahwa dari sebuah jasad babi ternyata bisa diolah menjadi 185 produk, di antaranya adalah untuk rokok.
   
Penemuan penggunaan darah babi dalam pembuatan filter rokok ditemukan peneliti Belanda, Christien Meindertsma, secara tak sengaja. Perempuan ini sebenarnya sedang meneliti seekor babi berkode "Pig 05049" di sebuah peternakan di Belanda.

Di laman pribadinya, Meindertsma menyatakan telah meriset selama tiga tahun semua produk yang dihasilkan dari seekor babi tersebut. Hasil riset itu kemudian dibukukan, lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran.

Tujuannya sederhana, menunjukkan pada orang bagaimana sebuah produk dibuat dan "dibungkus" dan dari mana dia berasal, sehingga orang bisa tahu. Untuk menunjukkan itu, Meindertsma mendekati subjek ke skala satu ekor binatang yang dalam hal ini seekor babi bernama "Pig 05049."

...Meindertsma mencatat jasad  babi itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari rokok, bubuk mesiu, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, kosmetik, kondisioner, sampai biodiesel. Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu....

Setelah kematian babi tersebut, jasadnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke penjuru dunia. Beberapa bagiannya tetap dalam bentuk dan fungsi aslinya (sebagai daging), sebagian lagi berubah secara dramatis.

Meindertsma mengikuti produk itu, mulai dari perusahaan yang menangani hewan mati sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad itu. Perempuan itu mencatat jasad  babi itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari rokok, bubuk mesiu, sabun, obat, kertas foto, katup jantung, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, marshmellow, kosmetik, kondisioner, sampai biodiesel. Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu.

Apa pelajaran yang diperoleh perempuan asal Rotterdam ini? "Banyak tahapan antara bahan mentah dan produk akhir di produksi komersil modern. Karena banyak tahapan, pengetahuan menghilang. Sebagai contoh, peternak babi tak tahu semua produk akhir yang terbuat dari babi mereka karena mereka tak tahu babi itu dibawa ke mana," kata perempuan 29 tahun lulusan Akademi Desain Eindhoven itu.

Meindertsma pun sekarang memilih produk yang diproduksi secara lokal. Baju hangatnya sekarang buatan Belanda, bukan lagi Selandia Baru.

Dan ketekunan Meindertsma membuahkan sebuah penghargaan: Index Award 2009. Dan risetnya juga menggelinding menjadi soal sensitif: terungkapnya 185 produk mengandung babi yang diharamkan Islam dan Yahudi.

Ada Darah Babi di Filter Rokok

Di tempat terpisah, seorang peneliti di Australia melansir penelitian mengenai rokok yang diduga mengandung darah babi. Kandungan babi yang diharamkan umat Islam ini ditemukan di filter rokok.

Profesor di bidang Kesehatan Publik, Universitas Sydney, Simon Chapman, menunjuk pada riset terbaru yang mengidentifikasi 185 penggunaan bagian dari babi, termasuk dalam pembuatan filter rokok. Penemuan ini, kata Chapman kepada News.com.au, bisa berdampak pada kelompok Islam dan Yahudi.

...Riset terbaru mengidentifikasi 185 penggunaan bagian dari babi, termasuk dalam pembuatan filter rokok...

"Komunitas Yahudi jelas akan menilai masalah ini sangat serius dan komunitas Islam akan menilainya sangat mengganggu," kata Chapman, Rabu 31 Maret 2010.

Penemuan ini, kata Chapman, membuka bobrok industri rokok yang tidak diwajibkan mencantumkan komposisi dalam rokok. "Mereka mengatakan, "ini bisnis kami dan sebuah rahasia dagang"."

Darah babi ini, kata Chapman, setidaknya ditemukan di satu mereka rokok dijual di Yunani. Darah babi dipastikan dipakai dalam pembuatan rokoknya.

Sebuah riset di Belanda menemukan darah babi ini dipakai untuk membuat filter lebih efektif menangkap kimia berbahaya sebelum asap masuk ke tenggorokan. Artinya, temuan ini jelas tak berlaku untuk rokok yang tidak menggunakan filter.

MUI: Jika Mengandung Babi, Rokok Haram Mutlak

Menanggapi temuan riset di Belanda tentang adanya hemoglobin babi dalam filter rokok, langsung menjadi kajian ulama di berbagai negara. Jika filter rokok di Indonesia mengandung bahan yang sama, Majelis Ulama Indonesia siap menyatakan haram mutlak.

"Kalau rokok dengan filter dari darah babi itu jadinya haram mutlak," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin, Kamis (1/4/2010).

Terkait dengan temuan riset terbaru itu, MUI akan segera meminta masukan dari berbagai pihak. "Kita akan meminta masukan banyak pihak yang bisa menjelaskan hal ini," jelasnya.

Menurut Ma'ruf, hasil dari Ijtima Ulama MUI menyimpulkan rokok adalah ikhtilaf. Artinya rokok ada di tengah-tengah antara posisi makruh dan haram. Ulama sepakat mengharamkan rokok dalam 3 situasi.

"Yang sudah diharamkan itu merokok di tempat umum, merokok bagi ibu hamil, dan merokok bagi anak-anak," pungkas Ma'ruf. [taz/viva]


Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA



Sabtu, 07 November 2015

Stop Merokok Disamping Anak Asma





Anak-anak yang memiliki asma sebaiknya berada jauh-jauh dari asap rokok.
Sayangnya, anak-anak justru sering terpapar asap rokok dari tempat tinggalnya sendiri, yakni ketika ayah atau ibunya merokok.
Asap rokok hanya akan membuat kesehatan paru-paru anak memburuk.
Tim peneliti menganalisa 25 studi yang melibatkan lebih dari 430 ribu anak-anak.
Anak-anak yang memiliki asma 66 persen berisiko tinggi mengalami kesehatan yang memburuk jika menjadi perokok pasif dan sekitar 85 persen berisiko menjalani perawatan di rumah sakit dibanding anak-anak yang tidak tinggal dengan perokok.
Mereka akan mengalami risiko tiga kali lipat memburuknya fungsi paru-paru dan 32 persen lebih tinggi terkena gejala mengi jika berada di sekitar perokok.
Peneliti senior dokert Avni Joshi yang juga seorang ahli alergi dan imunologi di Mayo Clinic Children’s Center di Rochester, Minnesota mengatakan, kebiasaan orangtua merokok depan anak juga memungkinkan anak merokok pada usia lebih muda.

Merokok depan anak kebanyakan dilakukan oleh seorang ayah perokok.
"Anak-anak juga belajar dari perilaku orangtua. Mereka tidak akan mulai merokok diri jika tidak mengamati orangtuanya menggunakan tembakau,” kata Joshi.
Menurut WHO, diperkirakan 235 juta orang di seluruh dunia menderita asma. Asma merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Serangannya bisa tiba-tiba sesak napas dan mengi. Saat serangan terjadi, lapisan tabung bronkial membengkak, terjadi penyempitan saluran udara sehingga membatasi aliran udara keluar dan masuk dari paru-paru.
Serangan asma bisa dipicu berbagai hal, mulai dari menghirup racun, infeksi virus, alergi, aktivitas fisik dan perubahan cuaca.
Asma bisa dikendalikan dengan minum obat, tetapi bisa berdampak buruk jika dibiarkan.
Penyebab anak asma sering kali dikaitkan pada paparan asap rokok dan polusi udara lainnya. Bisa juga karena infeksi saluran napas tertentu yang bisa terjadi pada anak-anak di usia sangat muda.

“Asap tembakau adalah campuran kompleks dari racun, karsinogen dan sesuatu yang menyebabkan iritasi," ujar Sam Oh, seorang peneliti tembakau dari University of California, San Francisco.
Sementara itu, dokter Annie Lintzenich Andrews, seorang peneliti pediatri dari Medical University of South Carolina di Charleston berharap, penelitian ini bisa memicu para orangtua untuk berhenti merokok.
Mereka tentu tidak mau anak terkena asma atau bahkan sering bolak-balik ke rumah sakit karena masalah asma.



Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:



Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

4 Cara Berhenti Merokok



Merokok merupakan salah satu dari penyebab terbesar kematian di seluruh dunia. Ini karena rokok dapat memicu banyak penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung. Sayangnya, menghentikan kebiasaan merokok tidak mudah membalikkan telapak tangan.

Banyak orang berupaya untuk mencari pengganti nikotin dengan obat atau produk yang mengandung nikotin lainnya. Namun dari sekian banyak cara untuk berhenti merokok, kenapa tidak mencoba cara yang alami?

Berikut empat bahan yang dapat membantu menghentikan kebiasaan merokok. Selain mudah didapat, keempat bahan ini juga lebih alami.

1. Ginseng
Menurut Anand Agarwal, CEO dari Natural Mantra.com, ginseng merupakan rempah yang sangat efektif dalam mengurangi kecanduan nikotin. Minum teh hijau dengan ginseng dan lidah buaya dua kali sehari mungkin akan hanya membantu untuk memendam keinginan mengasup nikotin. Selain itu, kebiasaan ini juga membuat Anda merasakan manfaat lain yang berasal dari bahan-bahan tersebut, sebut saja menjadi lebih tenang dan peredaran darah lebih lancar.

2. Oat
Kandungan di dalam oat membantu mengurangi keinginan mengonsumsi nikotin dan meringankan gejala yang mungkin timbul saat menghentikan konsumsi nikotin. Karena itu Agarwal menyarankan untuk memasukkan oat ke dalam menu sarapan. "Anda akan melihat penurunan jumlah rokok yang Anda konsumsi," kata dia.

3. Co-enzim Q-10
Enzim ini dibentuk dari proses fermentasi alami dan merupakan antioksidan yang kuat. Tidak hanya mengurangi keinginan untuk mengonsumsi nikotin, tetapi juga memperbaiki paru-paru yang rusak karena merokok.

4. Air putih
Saat merasa ingin merokok, maka segeralah minum segelas air putih. Menurut Agarwal, itu akan memusnahkan keinginan merokok dengan segera.




Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

7 Mitos Salah Untuk Berhenti Merokok




Tentu kita sudah sering mendengar berbagai keuntungan positif dari berhenti merokok, tetapi sayangnya bukan perkara mudah untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.

Banyaknya mitos-mitos keliru mengenai usaha berhenti merokok tak jarang juga membuat kita bingung. Nah, agar Anda tidak terjebak dalam mitos keliru, ketahui fakta yang benar sehingga Anda bisa segera mengucapkan selamat tinggal pada rokok.

1. Rokok elektronik bantu berhenti merokok
Sebuah studi terbaru dari Universitas California di San Francisco, AS, menemukan bahwa rokok elektronik (e-cigarettes) tidak efektif membantu perokok untuk berhenti. Hasil analisa 82 studi menunjukkan, orang yang menggunakan rokok elektronik hanya sedikit yang benar-benar berhenti merokok.

2. Bikin gemuk
Ini sebenarnya juga hanya mitos, karena beberapa studi ilmiah justru menunjukkan orang yang merokok ternyata lebih gemuk. Memang, berat badan bisa bertambah setelah kita berpisah dengan rokok, tapi ini hanya terjadi jika kita mengganti rokok dengan makanan tidak sehat.

3. Biaya lebih mahal
Banyak orang yang sulit berhenti merokok sendiri berkilah konsultasi dokter dan obat-obatan untuk membantu mengurangi kecanduan nikotin sangat mahal. Padahal, pengeluaran untuk membeli rokok juga tidak sedikit. Belum lagi biaya premi asuransi kesehatan yang harus dibayar perokok juga lebih tinggi.

4. Hookah alternatif yang lebih sehat
Para perokok sosial, mereka yang merokok sesekali saat sedang berkumpul dengan teman, mengira menghisap hookah lebih sehat daripada merokok. Tapi faktanya tidak demikian. Hookah ternyata sama buruknya dengan rokok.

5. Setelah lama jadi perokok, berhenti tak ada manfaatnya
Tak pernah ada kata terlambat untuk mendapatkan efek kesehatan dari bebas rokok. Setelah setahun tanpa rokok, risiko seseorang menderita penyakit jantung akan berkurang setengahnya. Bahkan, setelah 20 menit kita berhenti merokok, kadar karbon monoksida dalam aliran darah menjadi normal.

6. Sulit menghadapi stres
Walau kebanyakan orang merokok saat menghadapi situasi penuh tekanan, sebenarnya orang yang bukan perokok memiliki tingkat kecemasan lebih rendah. Banyak orang mengira setelah berhenti merokok mereka akan lebih stres karena mereka bingung bagaimana harus menghadapi stresnya.

7. Jadi kurang produktif
Walau Anda mungkin merasa merokok di pagi hari akan membuat Anda lebih fokus dan banyak ide, sebenarnya para perokok lebih banyak mendapat kerugian. Secara umum perokok lebih gampang sakit dan izin tidak bekerja, produktivitas pun menurun. Para perokok juga akan lebih sering meninggalkan pekerjaannya untuk merokok di luar, akibatnya tugas-tugas terbengkalai dan jam kerja jadi lebih panjang.

Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

Berhenti Merokok Tak Perlu Menunggu Sakit




Bukan rahasia jika merokok menimbulkan ketagihan luar biasa. Ketagihan ini begitu sulit dilepaskan, hingga akhirnya perokok menderita sakit yang kadang berakhir tragis.

Hal ini disadari sepenuhnya oleh Sukamto (67), seorang pria perokok aktif. Sukamto mengaku dapat menghabiskan sebungkus rokok selama 2 hari. Dari hasil pemeriksaan, kandungan karbonmonoksida (CO) dalam tubuhnya mencapai 10 ppm.
Kendati masih dalam kategori ringan, hasil tersebut menjadi peringatan penting bagi Sukamto. "Sebetulnya tidak perlu menunggu sakit untuk berhenti merokok. Walau sulit saya akan mencoba mengurangi porsi merokok," kata bapak yang kerap melakukan ronda malam tersebut.

Berhenti merokok bagi Sukamto akan menjadi tantangan tersendiri. Karena menurutnya, rokok membantunya tetap terjaga saat ronda. Rokok juga membantunya cepat akrab dengan warga lain yang mendapat giliran ronda.
Sukamto mengatakan, sebetulnya sampai saat ini dia belum merasakan dampak buruk merokok. Nafasnya memang kerap terengah bila lari atau senam pagi bersama istrinya. Namun kondisi tubuhnya secara umum dirasa tetap sehat.
Kendati begitu, dirinya bersyukur sang istri tidak memiliki kandungan CO setinggi dirinya. "Istri saya cuma 1 ppm. Mungkin karena saya selalu merokok di luar dan tidak pernah di dalam rumah. Tapi tetap saya ingin mengurangi porsi merokok," kata bapak tiga putera ini.

Rokok memang tidak langsung memberi dampak merugikan bagi para pecandu dan mereka yang tidak sengaja menghisapnya. Menurut ahli paru-paru dari RSUP Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto Sp.P, lamanya peningkatan kadar polutan dalam tubuh bergantung pada frekuensi dan banyaknya jumlah rokok yang diisap. Semakin sering dan banyak mengisap rokok, maka jumlah CO makin cepat meningkat.

"Perokok berat memiliki kandungan CO hingga 30 ppm. Sementara perokok ringan berkisar 10 ppm. Karena itu tidak heran bila perokok berat lebih mudah terengah dan berisiko menderita berbagai penyakit," ujarnya.
Perokok berat memiliki kandungan CO yang cukup tinggi. Gas CO kemudian berikatan dengan hemoglobin (Hb) membentuk COHb, yang mengganggu penyerapan dan sirkulasi oksigen dalam tubuh. Akibatnya, tubuh perokok berat lebih mudah terengah dan lemas, karena kekurangan oksigen.
Perokok juga menghadapi risiko penyakit jantung koroner (PJK) akibat meningkatnya kekentalan darah. "Baik perokok ringan maupun berat sebetulnya menghadapi risiko yang sama. Asap rokok persis asap knalpot, tidak peduli jenis rokoknya. Karena itu segeralah berhenti merokok," kata Agus.
Hidup sehat bebas rokok sangat dinikmati Nurhasanah yang berusia 72 tahun. Ditemui pada ulang tahun RSUP Persahabatan ke-50 di Jakarta pada Minggu (24/11/2013), nenek 5 cucu ini tampak menikmati suasana dan agenda yang diadakan. Nenek ini bahkan tidak segan ikut bermandi matahari bersama peserta lainnya. Menurutnya lingkungan bebas rokok menjadi resep mujarab kesehatan nenek yang tinggal di Klender ini.
Hal serupa dikatakan Siti Masriah (48), yang hanya memiliki kandungan CO 2 ppm dalam tubuhnya. Siti mengatakan kendati memiliki seorang suami dan 2 orang putera, dirinya selalu menekankan ruginya merokok.


"Kita udah nggak kaya. Masa mau sakit gara-gara rokok ? Mending duitnya buat yang lain. Saya juga selalu negur siapa saja di dekat saya yang merokok. Kalau bilanginnya baik-baik pasti dia nurut dan malu," tutur ibu yang berdomisili di Pondok Bambu ini.


Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Label :

Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

Berhenti Merokok

Berhenti Merokok

Biasanya sebatang rokok akan habis dalam 10 kali hisapan atau sekira 5 menit. Hanya 5 menit, tapi menit-menit penuh malapetaka bagi organ-organ tubuh Anda.
Sepanjang merokok, 4.000 bahan kimia menyusup ke dalam tubuh. Simak perjalanan 5 menit sebatang rokok bisa mengancam kesehatan jantung dan paru-paru Anda.
Namun, tahukah kita jika bahaya rokok tidak hanya dirasakan oleh si perokok itu sendiri? Seperti dikutip akun fanspage Islampos yang mengkisahkan dialog seorang Syeikh dengan seorang guru tentang rokok.
Berikut ini kisahnya:

Guru: “Syeikh, menurut saya rokok itu tidak haram.”
Syeikh : “Kenapa?”
Guru : “Tak ada dalilnya. Saya ingin tahu, satu ayat saja yang menyebutkan ‘diharamkan atas kalian rokok’.”
Syeikh : “Apakah Anda makan jeruk, apel, maupun pisang?”
Guru : “Iya.”
Syeikh : “Apakah ada ayat yang menyebutkan bahwa jeruk, apel maupun pisang itu halal?”
Guru : “Tidak ada.”
Syeikh : “Bagaimana tidak ada, bagaimana Al Qur’an tidak menyebutkan mana yang halal dan mana yang haram, padahal Qur’an itu pedoman umat. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala dalam surat al-A’raf : (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan MENGHALALKAN bagi mereka segala yang BAIK dan MENGHARAMKAN bagi mereka segala yang BURUK..(QS al A’raf 157).”
“Maka segala yang baik semisal daging, jeruk, apel, susu dan lain lain itu termasuk yang baik-baik sehingga termasuk yang dihalalkan. Adapun yang buruk-buruk, maka Allah mengharamkannya.”
Guru : “Menurut kami, rokok itu termasuk thayyibaat (yang baik-baik), meskipun menurut Anda tidak baik.”
Syeikh : “Anda punya istri?”
Guru : “Ya…”
Syeikh : “Anda punya anak?”
Guru : “Ya …”
Syeikh : “Jika kaulihat anakmu mengunyah permen, apakah kamu ridha?”
Guru : “Ya, tidak masalah…”
Syeikh : “Kalau kaulihat anakmu sedang menghisap rokok, apakah kamu ridha?”
Guru : “Tidak…”

Syeikh : “Kenapa?”
Guru : “Karena itu tidak baik (yakni termasuk sesuatu yang buruk).”
Syeikh : “Jika itu sesuatu buruk, bukankah masuk yang haram? Bagaimana pula jika yang merokok itu istrimu?”
Tiba-tiba sang guru mengeluarkan bungkusan rokok dari sakunya, ia meremas dengan tangannya lalu menginjak dengan kakinya, lalu ia berkata, “Mulai sekarang wahai Syeikh, saya bertaubat kepada Allah dari rokok.”

Postingan ini pun banjir akan komentar dari para netizen, yang sebagian besar mendukung agar orang-orang bisa berhenti merokok.
Bahkan ada yang merepost postingan ini dan memberi judul "Alhamdulillah, 1 Juta Orang Berhenti Merokok Setelah membaca ini !". Memang tidak ada sangkut pautnya dengan kisah di atas, tapi si netizen beralasan pemberian judul otu sengaja 'lebay'
Bukan untuk sensasi tapi lebih untuk "DOA" saya agar para orang tua yg masih merokok, segera stop kebiasaan buruk nya tersebut demi orang-orang yg kita sayangi.

Raden Jaka Eka Saputra juga mendukung agar orang-orang bisa berhenti merokok; "Rokok itu haram karna udh jelas jelas tertulis merokok membunuhmu di bungkusnya, ane aja pas tau rokok haram di Pengajian ane dibahas, ane langsung brenti, tp bagi orng yg udh pecandu pasti susah buat brenti, tetep dia bilang rokok gk haram, sama kaya nasrani dan yahudi susah dibilang kbenaran, slama msh hidup lakukanlah yg baik baik, ikuti sunnah dan Al Quran," tulisnya.

Begitupun dengan Herdy Mertadinata yang menulis, "Saya berhenti merokok karna saya sadar bukan di sadarkan.. Perokok itu memang egois, tau salah tetep z berdalih... Saya pernah mengalaminya.."

Ada pula netizen yang masih bertanya-tanya akan hukum merokok dipandang dari agama Islam,
"Maka yang tidak baik bisa di kategori kan haram? Bagaimana menurut ilmu fiqih Islam? Karena yang saya tahu rokok hukum nya makruh.,"

Hukum Rokok Dalam Islam
Tembakau yang merupakan bahan baku rokok telah dikenal oleh umat Islam pada akhir abad ke-10 Hijriyah, yang dibawa oleh para pedagang Spanyol. Semenjak itulah kaum muslimin mulai mengenal rokok. Sebagian kalangan berpendapat bahwa merokok hukumnya boleh.
Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com, mengatakan Mereka berdalil bahwa segala sesuatu hukum asalnya mubah kecuali terdapat dalil yang melarangnya, berdasarkan firman Allah:

“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS. Al Baqarah: 29).

Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah di atas bumi ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku rokok.
Sanggahan:
Berdalil dengan ayat ini tidak kuat, karena segala sesuatu yang diciptakan Allah hukumnya halal bila tidak mengandung hal-hal yang merusak dan membahayakan tubuh.
Sementara rokok mengandung ribuan racun yang secara kedokteran telah terbukti merusak dan membahayakan kesehatan. Bahkan membunuh penggunanya secara perlahan, padahal Allah telah berfirman:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisaa: 29).

Lebih dari itu, mengapa tidak ada dalil khusus yang melarang rokok?

Karena rokok baru ada 500 tahun yang lalu, dan tidak dikenal di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, maupun ulama penulis hadis setelahnya. Bagaimana mungkin akan dicari dalil khusus yang melarang rokok?
Sebagian kalangan yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya makruh, karena orang yang merokok mengeluarkan bau tidak sedap. Hukum ini diqiyaskan dengan memakan bawang putih mentah yang mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan karats, maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat terganggu dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap).” (HR. Muslim).

Sanggahan:
Analogi ini sangat tidak kuat, karena dampak negatif dari rokok bukan hanya sekedar bau tidak sedap. Lebih dari itu menyebabkan berbagai penyakit berbahaya diantaranya kanker paru-paru. Mengingat keterbatasan ulama masa silam dalam memahami dampak kesehatan ketika morokok, mereka hanya melihat bagian luar yang nampak saja. Itulah bau rokok dan bau mulut perokok. Jelas ini adalah tinjauan yang sangat terbatas.

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya haram, pendapat ini ditegaskan oleh Qalyubi (Ulama Mazhab Syafi’i, wafat: 1069 H). Dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh al-Mahalli (jilid I, Hal. 69), beliau mengatakan: “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi, oleh karena itu para ulama kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya”.

Ibnu Allan (ulama Madzhab Syafi’i, wafat: 1057H), as-Sanhury (Mufti Mazhab Maliki di Mesir, wafat 1015 H), al-Buhuty (Ulama Mazhab Hanbali, wafat: 1051 H), as-Surunbulaly (Ulama Madzhab Hanafi, wafat: 1069 H) juga menfatwakan haram hukumnya merokok.

Merokok juga pernah dilarang oleh penguasa khilafah Utsmani pada abad ke-12 Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar disita pemerintah, lalu dimusnahkan.

Para ulama menegaskan haramnya merokok berdasarkan kesepakatan para dokter di masa itu, yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Ia dapat merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran darah yang menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian mendadak.
Padahal Allah telah mengharamkan seseorang untuk membinasakan dirinya melalui

firman-Nya:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al Baqarah: 195).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik permulaan ataupun balasan.” (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).

Hasil penelitian kedokteran di zaman sekarang memperkuat penemuan dunia kedokteran di masa lampau bahwa merokok menyebabkan berbagai jenis penyakit kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, juga merusak sistem reproduksi, pendeknya merokok merusak seluruh sistem tubuh.

Oleh karena itu, seluruh negara menetapkan undang-undang yang mewajibkan dicantumkannya peringatan bahwa merokok dapat mebahayakan kesehatan tubuh pada setiap bungkus rokok.

Karena itu, sangat tepat fatwa yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga fatwa di dunia Islam, seperti fatwa MUI yang mengharamkan rokok, begitu juga Dewan Fatwa Arab Saudi yang mengharamkan rokok, melalui fatwa nomor: (4947), yang menyatakan,

“Merokok hukumnya haram, menanam bahan bakunya (tembakau) juga haram serta memperdagangkannya juga haram, karena rokok menyebabkan bahaya yang begitu besar”.(*)

Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA