Frozen shoulder
Seri 5
Frozen shoulder atau adhesive capsulitis adalah gangguan berupa rasa nyeri dan kaku di area bahu. Kondisi ini menyebabkan terbatasnya pergerakan bahu hingga terkadang tidak dapat digerakkan sama sekali. Frozen shoulder umumnya muncul dan memburuk secara bertahap, serta dapat berlangsung selama 1-3 tahun.
Gejala Frozen Shoulder
Frozen shoulder sangat mengganggu aktivitas penderitanya, terutama saat berkendara, berpakaian, dan saat tidur. Bahkan hanya untuk menggaruk punggung atau merogoh kantong belakang, penderita akan sangat kesulitan. Pada beberapa orang, gejala akan cenderung memburuk, terutama di malam hari.
Gejala frozen shoulder umumnya berkembang perlahan dalam tiga tahapan, yang setiap tahapannya bisa berlangsung selama beberapa bulan, yaitu:
Tahap pertama atau freezing stage. Bahu mulai terasa nyeri tiap digerakkan dan pergerakan bahu mulai terbatas. Periode ini biasanya berlangsung 2-9 bulan.
Tahap kedua atau frozen stage. Nyeri mulai berkurang, namun bahu menjadi makin kaku atau tegang sehingga sulit digerakkan. Periode ini bisa berlangsung selama 4 bulan hingga 1 tahun.
Tahap ketiga atau thawing stage. Pada periode ini, kondisi dan gerakan bahu mulai membaik. Tahap ini umumnya terjadi dalam 1 hingga 3 tahun.
Penyebab Frozen Shoulder
Bahu memiliki kapsul pelindung berupa jaringan yang saling berhubungan. Kapsul ini melindungi tulang, ligamen, dan tendon pada bahu. Frozen shoulder terjadi karena jaringan parut membuat kapsul pelindung menebal dan menempel di sekitar sendi bahu, sehingga membatasi pergerakan bahu. Namun demikian, belum diketahui apa yang menyebabkan jaringan parut tersebut terbentuk.
Faktor Risiko Frozen Shoulder
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder, antara lain:
Usia di atas 40 tahun.
Perempuan.
Menderita penyakit sistemik seperti diabetes, penyakit Parkinson, tuberkulosis, penyakit jantung, atau gangguan hormon tiroid (hipertiroid dan hipotiroid).
Tidak dapat bergerak dalam jangka waktu lama akibat stroke, patah tulang lengan, pemulihan pasca operasi, atau cedera pada rotator cuff atau otot di sekitar bahu.
Diagnosis Frozen Shoulder
Selain bertanya pada pasien mengenai gejala yang dirasakan, terapis biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, dengan meminta pasien menggerakkan tangan. Kemudian terapis akan meminta pasien melemaskan otot bahu dan menggerakkan lengan pasien. Dua tindakan tersebut dilakukan, untuk mengetahui jangkauan lengan pada gerakan aktif dan gerakan pasif.
Diagnosis frozen shoulder umumnya bisa dibuat hanya dengan melihat tanda dan gejala pada pasien. Namun bila diperlukan, terapis akan menjalankan pemeriksaan penunjang, kalau di rumah sakit biasanya dokter akan meminta seperti foto Rontgen atau MRI untuk melihat kemungkinan penyebab lain.
SourceAlodok/drtjinwilly.
https://pemijit.blogspot.com/2019/12/frozen-shoulder-atau-nyeri-bahu-seri-5.html?m=1
Solusinya untuk terapi frozen shoulder dengan cara : Terapi trigger point, drycupping, dan moksibusi, bisa hubungi :
Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp. 08111494599
087883171247
#notaverrijp
#theraafiat
#therainstitute
#salahgerak
#kesleo
#terkilir
#rehabsendi
#rehabsyaraf
#syarafkejepit
#sportmassage
#frozenshoulder
#tortikolis
#cts
Label
notaverrijp, theraafiat, therainstitute, salahgerak, kesleo, terkilir, rehabsendi, rehabsyaraf, syarafkejepit, sportmassage, frozenshoulder, tortikolis, cts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar