Minggu, 15 April 2018

Hubungan Emosi Negatif dan Penyakit



Sejarah Terbentuknya Group Kesehatan Jiwa
Oleh: Ainun Zaujah

Berbekal pengalaman menekuni psikologi selama 3 tahun setelah mengikuti pelatihan Hypnoterapi selama 14 jam bersama coach Lelik Adianto (seorang perawat yang menekuni hypnoterapi) bulan Maret 2014 di Aula Hotel Galaxy Inn kota Baubau, kemudian saya lanjutkan dengan menambah pengalaman menerima konsultasi klien dengan berbagai latar belakang, maka saya memiliki inisiatif untuk membuat group kesehatan jiwa.

Group kesehatan jiwa terinspirasi dari firman Allah SWT surat Asy-Syams ayat 7-10:

Ayat 7 🏆 Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya
Ayat 8🥇 Maka Allah mengilhamkan kepada setiap jiwa (jalan) kejahatan dan ketaqwaan
Ayat 9 🏆 Sungguh *Beruntung* orang yang menyucikannya (jiwa itu)
Ayat 10 🥇 dan sungguh *Merugi* orang yang mengotorinya

InsyaAllah group ini fokus untuk merawat hati, menyiramnya, memupuknya, menatanya agar selalu berperasaan positif dan berpikiran positif 😃😃😃

Jiwa ada yang mendefiniskannya secara abstrak yaitu RUH, ada yang mendefinisikannya sebagai qolbu.
Dalam dunia medis Qolbu manusia merujuk pada organ jantung. Bukan organ hepar.

Setelah ditemukannya kemajuan di bidang kedokteran, yaitu operasi transplantasi jantung (mengganti jantung pasien dgn mencangkokkan jantung orang lain), para pasien kehilangan memori tentang perasaan, tentang kesejatian dirinya. Seorang ibu yang anaknya sdh meninggal, dan jantung anaknya dipindahkan ke jantung anak lain, si ibu mengatakan, "seolah-olah saya melihat anakku hidup kembali pada pasien yang dicangkokkan jantung anakku".

Ketika kita bahagia atau sedih, organ yang pertama merasakan perasaan tersebut adalah organ jantung. Kita sering mendengar kalimat, "sakitnya tuh di sini" atau "bahagianya tuh di sini" sambil semua orang memegang rongga dada sebelah kiri.

Kerja jantung menjadi lebih stabil ketika kita dalam keadaan berzikir atau bahagia, denyut jantung menjdi lebih cepat ketika kita marah, kecewa atau sedih. Bahkan irama jantung menjadi tidak teratur.

Jangan bebani jiwa dengan menyimpan emosi-emosi negatif di dalamnya. Emosi-emosi negatif yang tidak dialirkan akan terkunci di otot, lalu melemahkan organ-organ tubuh membuat kita mudah sakit.

Hasil penelitian di klinik RPB school Jakarta menunjukkan keterkaitan antara emosi negatif dengan penyakit fisik. Hal ini terangkum dalam sebuah buku  yang menceritakan kisah nyata seorang perawat yang menekuni Hypnoterapi.

Hasil konsultasi klien di klinik RPB School Jakarta antaa lain:
Pasien yang mengalami penyakit Jantung ➡ disebabkan karena Ketidakmampuannya memaafkan kesalahan orang lain.
Kandung kemih/ginjal ➡ Kecemasan, rasa takut yang berlebihan.
Diabetes Mellitus ➡ Ketidakstabilan hormonal. Jika sedih terlalu sedih.
Tumor ➡ Menyimpan kemarahan pada orang terdekat, terutama pada ibu.

Hasil observasi di ruang konsultasiku selama 3 tahun menekuni hypnoterapi:
Tremor dan keringat dingin ➡ menyimpan kesal pada suami.
Sakit persendian ➡ menyumpahi diri sendiri karena kesal pada orang terdekat.
Sesak napas padahal tidak punya riwayat asma ➡ sering menyimpan kesedihan atau menyimpan kesal pada suami.

Dalam hidup ini, marilah kita saling mengingat dalam kebaikan. Marilah kita saling mengenang kebaikan orang-orang yang kita sayangi. Agar ketika kita kembali pada Allah SWT, kita dalam keadaan *pulang* dengan penuh keridhoan. Bukan merasa *pergi* karena masih banyak penyesalan yang belum kita rampungkan di dalam hati.

Mari kita renungkan firman Allah SWT QS. Al Fajr ayat 27-30 :

Ayat 27 ☔ Hai jiwa yang tenang
Ayat 28 ☔ Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya
Ayat 29 ☔ Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku
Ayat 30 ☔ Masuklah ke dalam surga-Ku.

Semoga bermanfaat.

Untuk hypnotherapy hubungi :
Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941


Tidak ada komentar:

Posting Komentar