Anak-anak yang memiliki asma sebaiknya berada jauh-jauh dari
asap rokok.
Sayangnya, anak-anak justru sering terpapar asap rokok dari
tempat tinggalnya sendiri, yakni ketika ayah atau ibunya merokok.
Asap rokok hanya akan membuat kesehatan paru-paru anak
memburuk.
Tim peneliti menganalisa 25 studi yang melibatkan lebih dari
430 ribu anak-anak.
Anak-anak yang memiliki asma 66 persen berisiko tinggi
mengalami kesehatan yang memburuk jika menjadi perokok pasif dan sekitar 85 persen
berisiko menjalani perawatan di rumah sakit dibanding anak-anak yang tidak
tinggal dengan perokok.
Mereka akan mengalami risiko tiga kali lipat memburuknya
fungsi paru-paru dan 32 persen lebih tinggi terkena gejala mengi jika berada di
sekitar perokok.
Peneliti senior dokert Avni Joshi yang juga seorang ahli
alergi dan imunologi di Mayo Clinic Children’s Center di Rochester, Minnesota mengatakan,
kebiasaan orangtua merokok depan anak juga memungkinkan anak merokok pada usia
lebih muda.
Merokok depan anak kebanyakan dilakukan oleh seorang ayah
perokok.
"Anak-anak juga belajar dari perilaku orangtua. Mereka
tidak akan mulai merokok diri jika tidak mengamati orangtuanya menggunakan
tembakau,” kata Joshi.
Menurut WHO, diperkirakan 235 juta orang di seluruh dunia
menderita asma. Asma merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Serangannya bisa tiba-tiba sesak napas dan mengi. Saat
serangan terjadi, lapisan tabung bronkial membengkak, terjadi penyempitan
saluran udara sehingga membatasi aliran udara keluar dan masuk dari paru-paru.
Serangan asma bisa dipicu berbagai hal, mulai dari menghirup
racun, infeksi virus, alergi, aktivitas fisik dan perubahan cuaca.
Asma bisa dikendalikan dengan minum obat, tetapi bisa
berdampak buruk jika dibiarkan.
Penyebab anak asma sering kali dikaitkan pada paparan asap
rokok dan polusi udara lainnya. Bisa juga karena infeksi saluran napas tertentu
yang bisa terjadi pada anak-anak di usia sangat muda.
“Asap tembakau adalah campuran kompleks dari racun,
karsinogen dan sesuatu yang menyebabkan iritasi," ujar Sam Oh, seorang
peneliti tembakau dari University of California , San
Francisco .
Sementara itu, dokter Annie Lintzenich Andrews, seorang
peneliti pediatri dari Medical University of South Carolina di Charleston
berharap, penelitian ini bisa memicu para orangtua untuk berhenti merokok.
Mereka tentu tidak mau anak terkena asma atau bahkan sering
bolak-balik ke rumah sakit karena masalah asma.
Untuk
info Terapi Stop merokok hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis,
Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat,
smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar