Therapeutic Writing
Bagaimana cara anda menghilangkan stress, galau, gundah
gulana, kesal, dan lain sebagainya ?? Anda pasti melampiaskannya dengan cara
yang berbeda - beda bukan. Ada
yang melampiaskan dengan curhat pada teman sebaya atau sahabatnya, ada juga
yang menyanyi, bermain game, dan ada juga yang marah - marah gak jelas. Hal
semacam itu sudah lumrah dalam lingkungan kita, banyak kita temui orang dengan
karakter yang berbeda - beda.
Tapi percayakah anda bahwa dengan MENULIS pikiran yang
sumpek, mumet, stress, and Full Of Trouble bisa hilang ?
Disini saya akan membahas tentang kekuatan spiritualis dari
MENULIS itu sendiri, karena di dalam MENULIS kita mendapatkan apa yang tidak
kita dapatkan ketika kita hanya Curhat kepada orang lain. Menurut Karen Baikie,
seorang clinical psychologist dari University of New South Wales, menuliskan
peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi
bisa memperbaiki kesehatanfisik dan mental.
Dalam jangka panjang pun Terapi Menulis ini bisa mengurangi
kadar stress yang ada, meningkatkan funsi kekebalan sistem tubuh, mengurangi
tekanan darah, memperbaiki paru - paru, meningkatkan mood, make the writer feel
better, dan juga mengurangi gejala trauma -trauma yang pernah timbul.
Apa saja sih Manfaat dari Terapi Menulis Ini, mari kita
simak hal - hal di bawah ini: 1. Refresh Your Mind;
Setelah kita menyelesaikan apa yang kita tulis, kita pasti
menghela napas panjang itu adalah tanda bahwa perasaan kita sudah mulai refresh
kembali dan merasa puas karena sudah menyelesaikan tulisan kita. Dan cobalah
untuk membacanya sekali lagi pasti anda akan merasa lebih baik lagi.
2. Knowing yourself;
Dengan anda memulai menulis secara teratur, anda akan lebih
mengetahui diri anda lebih dari sebelumnya dan juga mengetahui apa karakter dan
bakat yang anda punya.
3. Eliminate stress;
Tentunya dengan kita menulis beban perasaan kita akan terasa
berkurang daripada kita hanya menyimpannya di dalam perasaan kita sendiri. kita
juga bisa menghilangkan intuisi negatif yang hadir ketika perasaan stress tadi
menghampiri kita.
4. Solve Your Problem;
Dari semua yang telah kita tulis kita juga bisa mengambil
satu titik temu dari permasalahan yang kita hadapi, kita juga bisa melihat
permasalahan dengan lebih tenang, dan juga kita bisa menyelesaikan permasalahan
kita dengan lebih efektif.
5. Overcome misunderstandings;
Sebuah kesalahpahaman yang tidak bisa kita selesaikan dengan
perkataan bisa kita selesaikan dengan tulisan, sehingga kita dapat memberikan
penjelasan yang lebih konkrit dan masuk akal jika ditambahi dengan tulisan.
Tapi sekarang permasalahannya biasanya adalah bagaimana cara
kita memulainya, bagaimana kita bisa memulai menulis dengan teratur agar kita
bisa terhindar dari yang namanya Stress tadi?
"Memulai sesuatu
memang lebih sulit daripada kita hanya meneruskan sesuatu itu", memang
ketika kita ingin memulai sesuatu kita masih merasa bingung, bimbang mungkin
juga galau. Tapi jika kita hanya diam saja maka waktu pun akan meninggalkan
kita.
Cara Memulai Untuk menulis:
1. Lakukanlah dengan rutin dan mulailah dengan menulis hal -
hal kecil yang terjadi pada anad maupun sekeliling anda.
2. Bawalah catatan kecil dan buatlah sebuah catatan secara garis
besar terlebih dahulu.
3. Carilah tempat yang tepat untuk menulis. Karena privasi
kadang dibutuhkan seseorang untuk menulis.
4. Biarkan perasaan anda yang menulis, biarkan mengalir
seperti air.
5. Manfaatkan waktu luang anda untuk mencatat dan menulis.
"Jangan pernah berhenti menulis, karena tulisan pun
tidak akan pernah berhenti mengikuti kita, begitu pula dengan kejadian -
kejadian yang mengikuti kita. Tumbuhkan ide -ide kreatif dan mulailah
berkreasi".
(sourceMamanFathorRahman)
Untuk
info Terapi Menulis hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Label
:
Kelapa
Gading, Menulis, Terapi Menulis, The Thera Institute of Indonesia, Thera Afiat,
Thera Institute, Therapetic Writing, Therapi Menulis, Verri JP MA,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar