Pertolongan
Keseleo
Keseleo dan
Pertolongan Pertamanya
(Sholikin Arroja)
Hampir setiap
orang mungkin sudah pernah mengalamai keseleo atau terkilir, apalagi seorang
yang giat beraktivitas dengan fisik, seperti kerja keras dan olahraga. Saat
seseorang mengalami keseleo, kebiasaan orang indonesia adalah ditangani dengan
dipijat, namun itu tidak sepenuhnya penanganan secara tepat. Setelah mengalami
keseleo seseorang perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang terjadi saat
keseleo sebelum menentukan cara penanganan yang paling tepat.
Keseleo
Keseleo adalah
salah satu bentuk cedera yang paling sering terjadi. Keseleo sering terjadi
pada bagian kaki, yakni ketika telapak kaki menghadap ke sisi dalam atau sisi
luar saat berjalan, saat mendarat setelah melompat, tersandung, terjatuh, terpelintir,
terpukul, dsb. Keseleo juga dapat terjadi pada persendian lain selain kaki,
seperti siku, lutut, dan pergelangan tangan. Kegiatan seperti melakukan gerakan
yang salah, memaksa kerja otot, mengangkat benda yang berat dengan cara yang
tidak benar, dan melakukan gerakan yang berulang-ulang sering menjadi penyebab
terjadinya keseleo.
Keseleo dalam
istilah kedokteran disebut dengan Sprain. Sprain atau keseleo merupakan cedera
atau luka ligamen di daerah sekitar sendi. Ligamen adalah jaringan serat yang
kuat dan fleksibel yang menghubungkan antar tulang pada sendi. Ligamen dapat
disebut juga dengan otot sendi yang berfungsi menyokong sambungan kedua bagian
tulang tubuh. Keseleo terjadi karena peregangan otot yang melebihi kapasitas
yang dapat diterima sehingga membuat otot sendi mengalami peregangan atau
sobek.
Gejala Keseleo
Gejala keseleo
antara lain rasa sakit, nyeri sendi, pembengkakan (biasanya disertai perubahan
warna kulit), kekakuan sendi, rasa dingin/mati rasa di daerah yang keseleo.
Pada bagian sambungan tulang, apabila diraba terasa empuk dan warna kulit
menghitam atau membiru pada sekitar luka. Ketika seseorang terkena keseleo maka
dia kesulitan/tidak dapat menanggung beban yang berat, dan apabila terjadi di
kaki maka tidak dapat dipakai berjalan. Semakin parah keseleo maka rasa nyeri
yang dirasakan akan semakin parah, bengkak yang terjadi semakin besar, dan
semakin sulit menggerakkan sendi. Apabila keseleo menimpa anak-anak maka
kemungkinan akan disertai dengan demam ringan, terutama saat malam hari.
Keseleo dapat
dibagi menjadi 3 grade/tingkat, yaitu:
Grade I:
Peregangan ligamen yang sangat sedikit atau ringan, atau hanya sendi-sendi yang
tidak stabil. Piasanya sendi masih dapat digerakkan dan hanya sedikit rasa
sakit.
Grade II:
Peregangan ligamen yang serius. Sendi masih dapat digerakkan meski hanya
sedikit.
Grade III:
Peregangan ligamen yang benar-benar luas/sobek, biasanya tidak dapat
menggerakkan tubuh pada sendi yang terkena.
Pertolongan
Ketika Keseleo
Terkadang saat
ingin memberikan pertolongan kepada orang lain yang cedera, kita masih belum
mengetahui penanganan secara tepat sehingga pertolongan yang diberikan malah
justru memperburuk keadaan. Contoh yang sering terjadi yaitu pada cedera ankle
dan pertolongan yang diberikan yaitu memberikan gerakan menekuk kaki seperti
pada orang yang terkena kram, padahal ini adalah tindakan yang salah karena
telah memberikan pembebanan. Oleh karena itu kita harus tahu bagaimana cara
memberikan pertolongan pertama secara tepat.
Tindakan RICE
Tindakan RICE
Ketika memberikan
pertolongan pertama pada keseleo para dokter menyarankan untuk melakukan
tindakan RICE. RICE adalah singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevate.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Rest
(Istirahat)
Masa 24-48 jam
pertama setelah mendapatkan cedera adalah masa yang kritis sehingga perlu
membatasi aktivitas. Masa ini sebaiknya diperuntukkan untuk melakukan istirahat
pada bagian yang cedera, sebisa mungkin tidak melakukan bergerak atau
memberikan tekanan (beban) pada sendi yang cedera. Untuk melindungi daerah yang
keseleo agar tidak bertambah parah, dapat menggunakan selempang (sling), bebat
atau krut untuk mengistirahatkan bagian yang keseleo.
2. Ice (Es)
Sewaktu masa
istirahat, usahakan memberikan perlakuan dingin pada bagian yang keseleo, yakni
dengan menempelkan kantung es pada bagian yang keseleo selama 15-20 menit
setiap 3-4 jam sekali. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan menempelkan es
secara langsung ke kulit, sebaiknya gunakan kantung es atau dengan dilapisi kain
tipis dan jangan juga menempelkan es selama lebih dari 20 menit pada satu waktu
karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Tujuan diberikannya es adalah
untuk mengurangi rasa sakit di bagian yang keseleo serta mengurangi peradangan
yang menyebabkan bengkak/memar.
3. Compression
(Kompresi)
Langkah
selanjutnya adalah kompresi yakni dengan menggunakan perban elastis untuk
membungkus dan melindungi anggota tubuh yang keseleo. Tujuannya adalah untuk
mengurangi pergerakan daerah yang keseleo dengan menyangganya/mengencangkannya
serta memberikan rasa nyaman. Balutan yang dibuat harus mantap dan kuat namun
jangan terlalu ketat/kencang sehingga mengganggu sirkulasi darah ke anggota
tubuh tersebut dan terasa nyaman. Apabila anggota tubuh menjadi dingin, biru atau
kesemutan maka perlu melepaskan balutan dan lakukan pembalutan ulang dengan
rapi. Langkah ini dapat dilakukan selama 1-2 hari jika hanya keseleo ringan
atau dapat sampai 14 hari bila tergolong keseleo yang berat.
4. Elevation
(Peninggian)
Penanganan ringan
selanjutnya peninggian yakni dengan mengangkat anggota tubuh yang keseleo
dengan posisi yang lebih tinggi dari jantung. Apabila memungkinkan dapat
melakukannya dengan berbaring dan menempatkan bantal di bawah lengan atau kaki
yang cedera. Tujuan dari peninggian adalah untuk mengurangi pembengkakan pada
bagian yang keseleo dengan memperlancar aliran darah yang menuju ke jantung.
Tindakan RICE
tersebut sebaiknya diterapkan selama 24 hingga 48 jam pasca cedera. Sebaiknya
menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. Baru setelah
menjalani metode ini (RICE), korban boleh mendapat terapi lainnya seperti
fisioterapi, terapi panas atau pemijatan. Selain ke empat langkah di atas,
dapat juga ditambah dengan meminum obat pereda nyeri/penghilang rasa sakit.
Setelah gejala mereda atau dikatakan sembuh, latihan ringan boleh dilakukan
untuk mengembalikan kekuatan dan mobilitas. Namun apabila setelah mendapat
tindakan RICE keadaan belum membaik, segera bawa ke dokter atau rumah sakit
untuk penanganan yang lebih lanjut.
Pertolongan
Pertama
Selanjutnya
apabila kita belum dapat mengetahui jenis cedera yang dialami korban, apakah
keseleo atau patah tulang. Kita perlu memberikan penanganan yang tepat pula.
Menurut Stanley M. Zildo seperti yang dikutip dari bukunya yang berjudul
"First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat",
apabila belum diketahui pasti apakah korban terluka karena patah tulang atau
keseleo, bisa dilakukan pertolongan untuk patah tulang. Berikut adalah pertolongan
pertama untuk keseleo:
Pakai kantung
berisi air dingin atau es dan tempatkan pada daerah yang terluka.
Gunakan splint
untuk menyokong daerah luka dengan memakai selimut, kain tebal atau bantal.
Lepaskan jika terjadi pembengkakan.
Usahakan daerah
luka pada posisi lebih tinggi dari organ jantung.
Jangan biarkan
korban berjalan sendiri.
Jangan merendam
luka dengan air hangat pada awal terjadi luka. Boleh merendamnya hanya setelah
24 jam kemudian.
Bawa ke
pertolongan medis untuk mengetahui ada tidaknya patah tulang
Untuk
informasi hubungi :
Rumah
Sehat Thera Afiat
Jl.
Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping
Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Telp./WA 08111494599
08788
3171247
Pin
28303BAC
Source:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar