Yang termasuk dalam kategori makanan laut di sini adalah golongan crustacean (misalnya udang dan kepiting) dan molluscs (misalnya kerang). Alergi makanan laut dan ikan lebih banyak dijumpai pada orang dewasa, dan bersifat seumur hidup (tidak dapat hilang seiring bertambahnya usia)1. Reaksi alergi terhadap makanan laut dan ikan dapat bervariasi mulai rasa mual, diare, kram perut, gangguan pernapasan, gatal dan bengkak, hingga anaphylaxis shock (reaksi alergi yang parah dan berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian)2.
Alergi makanan laut dan ikan bersifat unik karena reaksi alergi tidak hanya dapat timbul akibat konsumsi langsung, namun juga dapat timbul akibat menghirup asap dan uap yang dihasilkan saat memasak (terutama saat memanggang). Hal ini disebabkan karena pada saat proses pemasakan, makanan laut dan ikan dapat melepaskan komponen protein dengan ukuran sangat kecil (dikenal sebagai amines) yang dapat menyebabkan reaksi alergi di sistem pernapasan dan paru-paru. Selain itu, komponen penyebab alerginya juga seringkali menempel dan sulit dibersihkan dari peralatan memasak sehingga reaksi alergi dapat timbul melalui kontak dengan peralatan memasak2. Memiliki alergi makanan laut? Waspadalah saat makan di restoran seafood walaupun tidak memesan menu seafood.
Alergi terhadap makanan laut biasanya bersifat spesifik pada 1 golongan tertentu (antara ikan/crustacean/molluscs). Artinya, seseorang yang alergi terhadap 1 golongan ikan dan makanan laut tertentu belum tentu mengalami alergi terhadap golongan makanan laut lainnya3. Misalnya, seseorang yang alergi terhadap golongan crustacean seperti udang biasanya tidak alergi terhadap ikan. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang alergi terhadap ikan tuna biasanya tidak alergi terhadap udang2. Namun, seseorang yang alergi terhadap 1 jenis makanan laut pada satu golongan tertentu rentan mengalami alergi terhadap jenis makanan laut lain pada golongan yang sama4. Misalnya, seseorang yang alergi terhadap ikan tuna biasanya rentan mengalami alergi terhadap ikan lainnya.
Mengapa Makanan Laut Bisa Menyebabkan Alergi?
Varian makanan laut seperti ikan, udang, atau pun kepiting selain memiliki kandungan gizi yang tinggi memang memiliki citarasa yang lezat untuk dikonsumsi. Namun, di sisi lain makanan laut merupakan salah satu kategori makanan yang dapat menyebabkan alergi.
Alergi makanan laut pada umumnya disebabkan oleh makanan yang termasuk dalam golongan crustacean misalnya udang dan kepiting dan molluscs seperti kerang. Alergi makanan laut dan ikan lebih banyak dijumpai pada orang dewasa, dan bersifat seumur hidup yang tidak dapat hilang seiring bertambahnya usia1. Reaksi alergi terhadap makanan laut dan ikan dapat bervariasi mulai dari rasa mual, diare, kram perut, gangguan pernapasan, gatal dan bengkak, hingga anaphylaxis shock yakni reaksi alergi yang parah dan berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian2.
Alergi ikan, udang, dan makanan laut lainnya bersifat unik karena reaksi alergi tidak hanya dapat timbul karena konsumsi langsung, namun juga dapat timbul akibat menghirup asap dan uap yang dihasilkan saat memasak, terutama saat memanggang. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pemasakan, makanan laut dan ikan dapat melepaskan komponen protein dengan ukuran sangat kecil yang dikenal sebagai amines. Komponen ini dapat menyebabkan reaksi alergi di sistem pernapasan dan paru-paru. Selain itu, komponen penyebab alerginya juga seringkali menempel dan sulit dibersihkan dari peralatan memasak sehingga reaksi alergi dapat timbul melalui kontak dengan peralatan memasak. Memiliki alergi makanan laut? Waspadalah saat makan di restoran seafood walaupun tidak memesan menu seafood.
Alergi terhadap makanan laut biasanya bersifat spesifik pada satu golongan tertentu yakni antara alergi ikan, alergi kerang, alergi udang dan hewan crustacean lainnya. Artinya, seseorang yang alergi ikan terhadap 1 golongan ikan dan makanan laut tertentu belum tentu mengalami alergi terhadap golongan makanan laut lainnya. Misalnya, seseorang yang alergi udang belum tentu alergi ikan. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang alergi terhadap ikan tuna biasanya tidak mengalami alergi udang. Namun, seseorang yang alergi terhadap satu jenis makanan laut pada satu golongan tertentu rentan mengalami alergi terhadap jenis makanan laut lain pada golongan yang sama. Misalnya, seseorang yang alergi terhadap ikan tuna biasanya rentan mengalami alergi terhadap ikan lainnya.
References:
1. Food Allergy Research and Education (2013)
2. Allergy UK – British Allergy Foundation (2012)
3. Government of Canada (2012)
4. L’Association des Allergologues et Immunologues du Québec (2012)
5. Main Source Alergon,co.id
Untuk info alergi hubungi :
Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara
Telp./WA 08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC
Other Sources:
http://theraafiat.blogspot.com
http://senimistik.blogspot.com
http://therainstitute.blogspot.com
http://hypnoramping.blogspot.com
http://gurahcor.blogspot.com
http://pemijit.blogspot.com
http://bekammedik.blogspot.com
http://hypnowriting.blogspot.com
http://obatjamu.blogspot.com
http://therainstitute.com
http://rukyahsyariyyah.blogspot.com
http://hypnotistherapy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar