Selasa, 24 Maret 2015

Membersihkan Suara Dengan Akar Srigunggu



Pada zaman dahulu ilmu gurah dikuasai oleh para Kyai/guru mengaji untuk menggurah santri – santrinya agar suara bagus / merdu dalam membaca ayat–ayat suci Al–Qur’an dan pada masa kini diberikan pada masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit.
Gurah adalah membersihkan dan mengeluarkan lendir yang kotor, beracun dan mengandung berbagai kuman penyakit dalam tubuh.

Gurah dapat mengobati penyakit : Flu, Sinusitis , Asma, Alergi Debu / Udara Dingin, Bronkhitis, Nikotin, Membersihkan pita suara, dll.

Istilah gurah dikenal kalangan pesinden, penyanyi, qori, ataupun qoriah untuk merujuk proses menyaringkan suara dengan akar tumbuhan sirgunggu (Clerodendron serratum).
Selain oleh mereka yang memang memerlukan suara bagus, gurah juga dilakukan untuk menyembuhkan penyakit asma, batuk kering, dan batuk berdahak banyak. Benarkah akar tanaman obat itu secara ilmiah berkhasiat seperti yang dipercayai masyarakat ?

Gurah merupakan cara pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Dulu praktek pengobatan ini dijalani pesinden atau dalang yang menginginkan suaranya nyaring. Namun, belakangan gurah juga ditujukan untuk mengobati asma dan menghilangkan dahak di tenggorokan. Di Yogyakarta para tabib gurah menggunakan tumbuhan sirgunggu yang ada di sekitar Giriloyo, dekat makam raja-raja Mataram. Mereka percaya, hanya sirgunggu dari sana saja yang berkhasiat. Padahal sebenarnya tanaman obat ini bisa tumbuh di mana saja, bahkan di seluruh Indonesia, sehingga dikenal dengan berbagai nama, antara lain kertase, pinggir tosek (Madura), simar baungkudu (Toba), tinjau handak (Lampung), segunggu (Sunda) dan sagunggu, sirgunggu (Jawa).


BANYAK KHASIATNYA

Tumbuhan sirgunggu berupa perdu yang tingginya 3 m. Daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai memanjang, tebal dan kaku. Tepi daun beringgit. Bunganya berwarna putih-violet tersusun dalam malai. Buah yang berwarna hijau kehitaman berupa buah batu berbentuk bulat telur.
Tumbuhan obat yang satu ini ternyata sudah banyak dimanfaatkan masyarakat sejak dulu. Akarnya diremas-remas halus dan ditelan untuk mendapatkan suara nan jernih. Seduhan akarnya merupakan obat asma, bronkhitis, atau sebagai peluruh air seni (kencing batu).
Di daerah Imogiri, Yogyakarta, sirgunggu untuk gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung guna mengobati berbagai penyakit yang berkaitan dengan lendir, seperti asma, batuk, atau untuk memperoleh suara yang jernih. Efeknya berupa pengeluaran lendir dari hidung dan mulut.
Daunnya bermanfaat untuk menyegarkan kondisi wanita yang sedang nifas. Sebagai obat luar, daun ditumbuk dengan adas pulosari untuk encok dan nyeri atau kelelahan pada sendi. Daun mudanya diremas-remas dan ditambah sedikit kapur menjadi obat gosok. Seduhan daun dengan garam serta temulawak dapat diminum untuk perut yang membusung dan sebagai obat cacing. Infus daun tumbuhan ini sudah diteliti secara in vitro mampu menghancurkan batu ginjal. Di lampung buah masak atau yang masih mentah dikunyah bersama sirih untuk obat batuk berat.Penelitian di National Cancer Institut, Washington menyatakan, ekstrak air tumbuhan ini aktif sebagai anti-HIV in vitro.
Kandungan kimia tumbuhan sirgunggu pada bagian-bagian tubuhnya berbeda-besa. Daunnya mengandung unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Pada kulit akarnya terdapat glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Sementara kulit batangnya mengandung senyawa triterpen, asam ureanulat, asam kueretaruat, dan asam seratogenat.


GURAH SUNNAH NABI & MUKJIZAT MEDIS

Gurah itu proses mengeluarkan dahak/lendir yang ada di rongga hidung dan tenggorokan. Untuk membersihkan, agar nafasnya tidak sulit terutama buat yang sering pilek/sinus/mungkin juga asma. Tapi ada juga yang melakukan gurah, dengan tujuan memperindah suara. Mengenai keampuhannya, sepertinya individual sifatnya, sama jika ditanya sakit atau tidak , ada yang bilang sakit sekali, ada juga yang bilang, sakit tapi masih bisa ditolerir. Yang penting sembuh.

Pada saat gurah, pasien diminta tidur telentang, kemudian cairan (konon berasal dari tumbuhan tertentu) dimasukkan melalui lubang hidung. Setelah beberapa saat pasien disuruh tengkurap, nah disinilah proses pengeluaran slem berlangsung, lamanya tergantung banyak tidaknya slem. Setelah selesai rasanya lega sekali, hidung yang mampet bisa lega kembali.


PRAKTEK GURAH
Proses pengobatan gurah dilakukan dengan meneteskan cairan rendaman kulit akar ke hidung. Kulit akar ditumbuk, diseduh dalam air panas, diendapkan semalam lalu diteteskan ke hidung kemudian ditelan. Cairan akar itu setelah diendapkan berwarna cokelat kemerahan.
Akhir-akhir ini para tabib gurah sudah mengemas bahan obat dalam bentuk serbuk atau kapsul. Penggunaannya lebih praktis dari pada gurah tetes. Di samping bahan pokok sirgunggu, juga ditambah ramuan bahan tetumbuhan berkhasiat lainnya. Tentang bahan tambahan ini, masing-masing tabib punya resep rahasia tersendiri.
Bila “obat” sudah dimasukkan ke lubang hidung (red: pada gurah tetes), pasien yang menjalani gurah tetes diminta tengkurap. Ia lantas mengeluarkan lendir dan dahak. Dengan demikian, suaranya diharapkan bisa lebih jernih.


EKSPERIMEN AWAL DI LABORATORIUM

Praktek gurah menarik dikaji secara ilmiah. Untuk itu disiapkan akar sirgunggu dari lokasi yang sama. Sebagai langkah penelitian awal, bahan aktifnya diisolasi dan diuji daya antibakterinya. Dalam hal ini digunakan bakteri Streptococus beta haemolyticus, salah satu jenis pencetus penyakit radang tenggorokan.
Dari hasil isolasi diperoleh komponen utama dalam kulit akar berupa senyawa flavonoid dengan 3-OH. Sedangkan pengujian antibakteri memang menunjukkan, senyawa itu mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. beta haemolyticus. Namun, daya hambatnya terbilang kecil Hal ini mungkin disebabkan khasiat pengeluaran lendir sembari pesien tengkurap, sehingga bakterinya ikut keluar bersama lendir. Mekanismenya sendiri masih belum ditemukan. Dengan demikian, penggunaan sari akar sirgunggu untuk pengobatan radang tenggorok perlu dikaji lebih lanjut.
pengobatan gurah dilakukan untuk mengeluarkan lendir yang bercokol dalam organ tubuh akibat  terinfeksi penyakit.  Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan melalui gurah antara lain batuk kering, paru-paru basah, asam lambung, maag, infeksi saluran tenggorokan, gangguan saluran pernafasan, dan infeksi kelenjar penyakit dalam. Terapi alterantif  ini juga berguna untuk memperlancar dan memperbaiki pita suara yang biasanya diinginkan para penyanyi dan orang-orang yang aktif di pengajian.
Kehati-hatian dalam terapi gurah terletak pada pencampuran ramuan, biarpun gurah memakain ramuan alamiah. tapi kalau tak sesuai indikasi penyakit pasien dampak bahayanya lebih tinggi daripada obat medis. Diperlukan campuran ramuan yang pas untuk menghindari efek samping. Umumnya terapi gurah ini  menggunakan ramuan khas Cina dan kombinasi dengan ramuan tumbuhan khas indonesia yang diambil dari akar-akaran dan tumbuhan hutan. Akar tumbuhan Sanhu merupakan salah satu ramuan yang  masuk dalam ramuan khas cina.Dalam metode gurah dikenal beragam cara pengobatan. Ada yang dilakukan lewat hidung. tapi ada juga pemakaian lewat tenggorokan. Masa terapinya bervarsiasi tergantung jenis penyakit yang mencapai setengah jam. Untuk beberapa jenis penyakit kronis, terapi gurah dilakukan berkala selama tiga bulan. Tapi untuk penyakit ringan bisa ditangani dalam satu kali konsultasi berobat.(rid)

Pantangan makan bagi pasien yang menjalani pengobatan Gurah :
-Es
-Makanan Lemak
-Makanan pedas
-Makanan dan minuman lain yang berpotensi menimbulkan infeksi atau gatal-gatal -tenggorokan.(rid)
-Dijelaskan, tujuan utama dari gurah adalah membersihkan rongga hidung dan tenggorokan dari lendir-lendir yang disebabkan oleh proses produksi secara alami memang harus terjadi pada tubuh manusia.
Tetapi, manusia sebagai “pengatur” karunia Tuhan itu diperkenankan untuk mengatur karunia-Nya. Artinya, ketika lendir itu dirasa sudah menggangu kesehatan hidung dan tenggorokan sehingga menggangu suara dan pernapasan, manusia dapat menguranginya.

Walau berfungsi untuk kesehatan, gurah banyak diminati kalangan orang-orang yang berprofesi sebagai “penjaja” suara. Apakah itu dari penyanyi, pranatacara/MC, penceramah, qari maupun juru penerangan.

Anda Ingin Memiliki Suara Merdu & Kuat?
Atau Anda Seorang Penyanyi, MC, Intertainer, Artis, Qori’ & Qori’ah?
GURAH SUARA PLUS SOLUSINYA.
Solusi Jitu untuk Membersihkan Paru-paru,Pita Suara & Rongga Sinus Atas dan Bawah dari riak yang membusuk.
Aman Alami & Tanpa Efek Samping.

TESTIMONI :

Batuk Kronis Sembuh di Gurah dg ijin Allah SWT

"Saya seorang pegawai Bank Pemerintah selama 6 bulan pernah kena batuk kronis, makan tempe batuk, makan krupuk batuk lagi, sudah minum obat batuk habis beberapa botol belum sembuh juga, akhirnya  kakek saya menyuruh terapi gurah, alhamdullillah 1 kali terapi gurah sembuh. Subhanalloh…"
(Source : Fokus Hati dan Pikiran)


Untuk info gurah dan Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Tag:

Akar Srigunggu, Sri Gunggu, Gurah Cor, Gurah Hidung, Gurah Suara, Thera Afiat, Thera Institute, Verri JP MA, Artikel, Bakteri Streptococus Beta Haemolyticus, Artikel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar