Senin, 27 Juni 2016

Vaksin Yang Palsu


Cerita ini beredar di group WA, dari seorang perawat temanku dulu di RS Carolus yg bekerja se kantor dgn Hidayat di poliklinik Yamaha - Cakung.

Hidayat dan Rita ke2nya berprofesi sbg perawat.
Dulu Hidayat bekerja sbg perawat di poliklinik Yamaha - Cakung & Rita bekerja sbg perawat di RS Hermina Bekasi.
Rita adalah otak penggagas pembuat vasin palsu.
Diawali dgn mengumpulkan flacon2 bekas vaksin yg kmd dipakai sbg wadah vaksin palsu.

Sejak 2003, vaksin palsu mulai dijual ke klinik2 swasta sekitar bekasi & pihak klinik percaya Rita mndapatkan vaksin itu dari distributor pabrik sesuai merk - krn Rita bekerja di RS besar.
Lama kelamaan Rita dan Hidayat makin banyak menerima order dan mulai merambah luar kota lalu ke luar pulau, tersebar di seantero Indonesia .. (makanya kita jangan suka tergiur dgn barang merk bagus tp harga murah)
Baru 1 tahun yg lalu Hidayat resign  dr poliklinik Yamaha dgn alasan mau membantu usaha isterinya ..

Rumahnya di Kemang Pratama di atas tanah 500m2 lengkap dgn kolam renang.
Gaya hidup mereka sangat mewah tp penampilan mereka tetap santun dan agamis.
Namuuunnn, semua itu mereka dapatkan dgn cara yg sangat jahat. Menipu dengan mencelakai bayi2 !!!

Untuk amannya, yg punya bayi sejak tahun 2005 - 2015 disarankan agar mengecek ulang ke tempat bayi2/anaknya divaksin. RS atau klinik akan melihat catatan dari distributor mana vaksin itu berasal, shg bisa ditentukan apakah anak tsb korban vaksin palsu atau tidak.
Jika ya, kmd bawa bayi / anak ke dokter sps anak untuk minta penjelasan apakah si bayi / anak perlu vaksin ulang atau tidak.

Kandungan vaksin itu sendiri tidak berbahaya fatal.
Yg lebih berbahaya adalah jika si bayi / anak terinfeksi virus atau kuman penyakit2 yg tadinya hendak dikebalkan oleh vaksin2 yg dimaksud.
Jadi, nggak apa2 divaksin ulang.

Demikian mbak2 .. selamat ber-siap2 mudiiiikkkkk ... 😃
[6/26, 4:08 PM] ‪+62 857-1770-7423‬: Just copas:

7 ALASAN TIDAK PERLU KHAWATIR ATAS BERITA VAKSIN PALSU
1. Jika anak Anda mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah, vaksin disediakan oleh Pemerintah yang didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya.
2. Jika anak Anda mengikuti program Pemerintah yaitu Imunisasi Dasar Lengkap diantaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG; pengadaanya oleh Pemerintah didistribusikan ke Dinas Kesehatan hingga ke fasyankes. Jadi dijamin asli, manfaat dan keamanannya.
3. Jika peserta JKN dan melakukan imunisasi dasar misalnya Vaksin BCG, Hepatitis B, DPT , Polito dan Campak; pengadaan vaksin didasarkan pada Fornas dan e-catalog dari produsen dan distributor resmi, jadi asli dan aman
4. Ikuti program imunisasi ulang seperti DPT, Polio, Campak. Tanpa adanya vaksin palsu, imunisasi ini disarankan (harus) diulang. Jadi bagi yang khawatir, ikut saja imunisasi ini di posyandu & Puskesmas.
5. Diduga peredaran vaksin palsu tidak lebih dari 1% di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Ini relatif kecil secara jumlah vaksin yang beredar dan wilayah sebarannya.
6. Dikabarkan isi vaksin palsu itu campuran antara cairan infus dan gentacimin (obat antibiotik) dan setiap imunisasi dosisnya 0,5 CC. Dilihat dari isi dan jumlah dosisnya, vaksin palsu ini dampaknya relatif tidak membahayakan.
7. Karena vaksin palsu dibuat dengan cara yang tidak baik, maka kemungkinan timbulkan infeksi. Gejala infeksi ini bisa dilihat tidak lama setelah diimunisasikan. Jadi kalau sudah sekian lama tidak mengalami gejala infeksi setelah imunisasi dapat dipastikan aman. Bisa jadi anak Anda bukan diimunisasi dengan vaksin palsu, tetapi memang dengan vaksin asli.

Kesimpulannya:
Hati-hati itu harus, tapi berita vaksin palsu tidak perlu disikapi berlebihan dan merasa khawatir yang tak beralasan. Maraknya berita tidak mencerminkan maraknya fakta peredaran vaksin palsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar